Wednesday, August 26, 2009

Faithfulness

Ini sebuah artikel yang pernah gw tulis beberapa taun lalu di buletin rohani gereja gw..
keren kan? gini2 gw juga dulu tukang tulis artikel rohani loh.. wuakkakaka..
Moga-moga tim redaksi yang sekarang ga ngambek yah, itung2 bantu promosi..

taken from AMPUH: Anak Muda Pejuang tUHan
Edisi 13, Okt-Nov 2007
dengan perubahan sesukanya...

Seperti judulnya, artikel ini membahas tentang faithfulness, kesetiaan.. Apa sih yang ada di pikiran kita kalo mendengar kata "SETIA"? Kesetiaan adalah kata yang luar biasa, jarang banget apalagi di jaman sekarang ini orang yang memiliki karakter ini, bahkan Raja Salomo menuliskan dalam Amsalnya: "banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?" Padahal karakter setia itu adalah hal yang sangat penting..

kenapa penting?

karena kesetiaan adalah dasar dalam sebuah hubungan..
setia juga adalah awal dari kesuksesan..

let me explain it.. kenapa sih kita harus setia?
jawabannya simple, karena Tuhan sudah lebih dulu setia..

2 Tim 2:13
"jika kita tidak setia, Diaa tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya"

kalo kita baca di ayat-ayat sebelumnya, kita melihat bahwa kalau kita menyangkal Yesus, Ia pun akan menyangkal kita.. Tapi walaupun kita tidak setia, Ia tetap setia.. kenapa bisa begitu? Karena kesetiaan adalah karakter dari Tuhan kita, Ia tidak mungkin tidak setia, kesetiaan Allah adalah mutlak.. Jika Tuhan kita tidak setia, atas dasar apa kita bisa percaya akan janji-janji-Nya? Tapi Tuhan kita setia, karena itu kita bisa yakin bahwa janji-Nya akan digenapi
(Ibr 10:23). God is faithful which means we can have faith in Him.

Dalam Matius 24:45-51 diceritakan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat. Tuhan ingin menyampaikan kepada murid-muridNya melalui perumpamaan ini tentang tingginya nilai dari sebuah kesetiaan.. Seorang hamba yang setia melakukan tugasnya dengan sungguh-sungguh bahkan di saat tuannya tidak ada. Tetapi hamba yang tidak setia melalaikan pekerjannya, malahan dia mabuk-mabuk dan memukuli hamba yang lain. Ketika tuannya kembali, sudah jelas akan ada hukuman yang menantinya.. Hamba tersebut adalah hamba yang munafik karena ia hanya berbuat baik ketika dilihat tuannya.

Demikian juga dalam hidup kita, Tuhan menginginkan kita untuk setia dalam setiap hal yang kita perbuat. Di manapun kita berada, kita diharapkan untuk selalu setia. Mungkin memang sulit untuk setia dengan nilai-nilai dan standar-standar kerohanian yang tinggi di zaman akhir ini.. Tapi bukan berarti tidak mungkin.. Justru dengan keadaan yang sulit inilah Tuhan menguji kesetiaan kita.. Bagaimana kita bisa tau bahwa kita sudah setia kalo gak pernah ada masalah yang datang? ya gak?

Mother Theresa, seorang yang setia melayani orang miskin berkata, "I do not pray for success, I ask for faithfulness." Apa yang Mother Theresa lakukan selama hidupnya bukanlah hal yang mudah dan tanpa tantangan. Ia melayani orang-orang yang terbuang, yang dianggap tidak berguna oleh masyarakat. Hal itu tidak mudah, namun ia selalu mengandalkan Tuhan, ia berdoa dan meminta agar tetap setia..

Mungkin kadang kita merasa ujian yang Tuhan berikan kepada kita terlalu berat. Ketika keadaan ekonomi kita memburuk, ketika orang tua kita bertengkar, waktu kita patah hati dan banyak sebab-sebab lainnya membuat banyak anak muda yang lari kepada hal-hal duniawi. Mereka lari kepada minuman keras, narkoba, dugem, dll. Namun bukan itu yang Tuhan harapkan terjadi kepada kita, Ia ingin agar kita tetap bergantung pada-Nya.. ingat, Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita (1 Kor 10:13)..

Jadi gimana caranya supaya kita bisa tetep setia? ada satu hal penting yang merupakan rahasia dari kesetiaan. Hal itu adalah kasih. Yesus dapat setia menjalani misi-Nya di bumi hingga kematian-Nya di kayu salib karena dua hal , kasih-Nya yang begitu besar kepada umat manusia dan Ia selalu mengandalkan Bapa-Nya ketika menghadapi berbagai kesulitan (Yesus selalu menyempatkan diri untuk berdoa).

Kedua hal itulah yang harus mendasari kesetiaan. Kasih kepada Tuhan untuk setia kepada-Nya dan kasih kepada manusia untuk setia terhadap sesama manusia. Dan ketika kesetiaan kita diuji, andalkan Tuhan dan pegang terus janji-Nya.

Yesus akan datang untuk kedua kalinya, karena itu tetaplah kita setia dalam kehidupan kita.
so that when God find us, He will say,

"Well done, good and faithful servant; you have been faithful in a few things, I will make you ruler over many things. Enter into the joy of your Lord."

by: Daniel C.